Minggu, 28 November 2021

Pentingnya Adaptasi dan Aklimatisasi Benih Ikan Sebelum ditebar

 


Dalam budidaya perikanan pada umumnya, ikan memerlukan proses adaptasi dan aklimatisasi supaya dapat bertahan hidup di lingkungan yang baru. Pembudidaya perlu memahami proses adaptasi dan aklimatisasi dalam budidaya lele. Adaptasi merupakan kecakapan atau kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru supaya bisa bertahan hidup dengan baik. 

Jenis-jenis adaptasi :

  1. Adaptasi Morfologi
    Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian pada bentuk dan struktur tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan makhluk hidup seperti ikan lele mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik.
  2. Adaptasi Fisiologi
    Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian yang diberi pengaruh oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada fungsi mekanisme dan cara kerja organ tubuh untuk mempertahankan hidup seperti fungsi ikan lele memiliki labirin sebagai alat bantu pernapasan di dalam lingkungan yang minim oksigen.
  3. Adaptasi Tingkah Laku
    Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku atau perilaku terhadap lingkungannya seperti pada siang hari ikan lele lebih banyak bersembunyi di dalam sarang dan berdiam diri.
Pengertian dari proses aklimatisasi ialah proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda sehingga perubahan kondisi tersebut tak menyebabkan stress. Aklimatisasi perlu dilakukan secara cermat dan penuh kesabaran agar tingkat stress ikan terhadap perubahan lingkungan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga kualitas ikan dapat dipertahankan secara maksimal. 

Proses aklimatisasi dalam budidaya lele antara lain:

Pemindahan ikan terutama benih yang masih dalam kemasan ke kolam yang baru. Usahakan agar kemasan benih tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang mudah untuk dijangkau di dalam kolam yang diberikan pembatas sehingga kemasan kemasan benih tersebut tak menyebar. Hal ini dilakukan agar mudah mengamati selama proses aklimatisasi. Selama proses ini kemasan ikan sebaiknya tidak dibuka dulu dan biarkan selama beberapa menit di dalam air dalam kondisi tertutup. Selanjutnya lakukan pengamatan pada kemasan tersebut, jika di dalam kemasan tersebut telah terlihat berembun maka telah bisa dibuka. Tanda ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benur relatif telah sama.

Pada saat membuka kemasan, lakukan penambahan air kolam ke dalam kemasan tersebut secara pelan dengan memakai telapak tangan sehingga setengah bagian kemasan dalam kondisi berada di dalam air kolam dan diamkan beberapa saat. Selanjutnya lakukan pengamatan kepada kondisi dan aktifitas ikan atau benih pada kemasan tersebut. Bila ikan di dalam kemasan telah terlihat secara aktif hal ini menunjukkan bahwa ikan atau benih telah siap dipindahkan ke dalam kolam. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi air secara umum antara kolam dan kemasan ikan relatif telah sama. Pindahkan ikan dari dalam kemasan ke dalam kolam secara perlahan.

Sumber : https://www.sangkutifarm.com/proses-adaptasi-dan-aklimatisasi-dalam-budidaya-lele/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar