Lele merupakan salah satu komoditas perikanan tawar yang
memiliki permintaan pasar yang berkelanjutan. Tekstur daging yang lembut serta
mudahnya mengolah kedalam berbagai jenis bahan pangan mengakibatkan tingginya
permintaan dalam ukuran konsumsi baik dari rumah tangga maupun restoran.
Tingginya permintaan lele konsumsi diikuti dengan meningkatnya permintaan
benih. Sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang menjadikan kegiatan
budidaya ikan lele menjadi sebagai usaha utama maupun usaha sampingan. Kegiatan
pembudidayaan ikan lele yang paling banyak diminati yaitu bidang pembenihan.
Sedikitnya modal dan minimnya lahan yang digunakan menjadikan alasan bagi
pembudidaya manjalankan usaha ini.
Dalam menjalankan usaha ini, pembudidaya tidak bisa
menjalankan usaha ini dengan mudah. Ada beberapa kendala yang menghiasi
kegiatan budidaya ini, antara lain yaitu tingginya tingkat kematian pasca
grading yang tidak jarang mengakibatkan kematian massal. Selain mengurangi
ketersediaan benih di pasaran, kematian massal ini menjadikan kerugian bagi
pembenih lele yang mengakibatkan pembenih ikan lele tidak dapat melakukan
panen.
Salah satu kendala bagi peternak lele saat
ini adalah mencari tau penyebab ikan lele mati dengan perut kembung. Maka,
sebelum mulai melakukan ternak lele, alangkah baiknya jika mempelajari dan mencari
tau obat alami ikan lele agar tidak
mati. Karena kebanyakan tak
menghiraukan akan hal ini, alasannya lele merupakan ikan yang kebal dan tahan
terhadap penyakit. Banyak cara
dilakukan pembudidaya lele untuk menangkal serangan
penyakit pada kolam budidayanya. Di samping menggunakan obat-obatan kimia,
tak sedikit yang menggunakan ramuan herbal sebagai obat.
Beberapa
jenis herbal sudah banyak dikenal dan diketahui khasiatnya oleh para
pembudidaya. Salah satu di antaranya adalah bawang putih. Di samping sebagai
bumbu dapur, tanaman umbi-umbian ini ternyata memiliki beragam khasiat dalam
budidaya ikan. Meskipun demikian, tak sedikit juga yang mencampur berbagai
jenis herbal untuk lebih memperkuat daya sembuhnya. Ramuan inilah yang kemudian
digunakan sebagai campuran pakan atau dicampurkan.
Cara Membuat Ramuan
Herbal
1. Ramuan
herbal atasi masalah jamur
Jamur bisa
menginfeksi ikan lele pada tahap pembenihan. Gejala infeksinya bisa ditengarai
dari adanya bintik-bintik putih pada sekujur tubuh ikan lele, mulai dari kepala
hingga ke bagian ekor. Jika infeksi jamur ini dibiarkan, bagian kulit yang
terinfeksi akan melepuh. Tak hanya itu, lele yang terinfeksi bisa mengalami
kematian. Bila lele sudah terserang penyakit jamur, penanggulangannya bisa
dilakukan dengan membuat ramuan herbal berikut :
- Bawang putih 2 siung.
- Daun sirih 10 lembar.
- Kunir 1/4 kg.
- Daun pepaya 10 lembar. Daun
pepaya bisa diganti dengan daun jambu biji atau daun kipahit.
Langkah pembuatan herbal dilakukan dengan menghaluskan semua bahan
tersebut. Bisa dicincang atau dimasukkan ke dalam blender. Selanjutnya,
bahan-bahan yang sudah halus direbus dalam 2 liter air bersih dan biarkan
mendingin hingga suhu kamar. Ramuan tersebut bisa diaplikasikan langsung ke
dalam air kolam dengan dosis 1 gelas setiap hari hingga ikan sembuh.
2. Herbal
untuk kesehatan air kolam
Kunci
kesehatan ikan adalah kualitas lingkungan, terutama air yang sehat. Oleh karena
itu, salah satu cara untuk menjaga kesehatan ikan adalah dengan menjaga
kesehatan lingkungan air kolam. Menurut pengalaman, ramuan herbal bisa juga
digunakan untuk menjaga kualitas air kolam.
Langkah
pembuatannya dimulai dengan mempersiapkan bahan herbal sebagai berikut :
- Air bersih 5 liter.
- Daun pepaya jantan 10 lembar.
- Daun sirih 10 lembar.
- Daun ketapang 10 lembar.
- Daun jawer kotok 10 lembar.
- Arang kayu 1 kilogram.
- Kotoran kambing 1 kilogram.
Sebaiknya gunakan kotoran kambing basah, yang bercampur dengan air
seninya, bukan kotoran yang berbentuk bulat.
·
Masukkan
semua bahan ke dalam satu wadah, misalnya ember atau galon berisi sedikit air
bersih. Biarkan campuran tersebut selama dua pekan. Setelah itu, ramuan herbal
ini bisa digunakan untuk air kolam.
·
Sebelum
disiramkan ke dalam air kolam, sekitar 80 ml cairan ramuan herbal diencerkan
dengan air bersih sebanyak 5 liter air, lalu tambahkan 2 sendok makan garam
dapur. Siramkan ramuan herbal tersebut ke dalam air kolam.
·
Dosis
ramuan herbal tersebut untuk kolam ikan berukuran 10 m2. Untuk kolam
ikan yang berukuran lebih besar, dosis perlu ditambah sesuai dengan
perbandingan yang sudah disebutkan di atas. Waktu penyiraman ramuan herbal ini
bersamaan dengan proses pengomposan kolam.
Kelebihan Ramuan Herbal dibanding
obat-obatan kimia yaitu antara lain :
1.
Menurunkan jumlah pemberian pakan.
Pemberian obat herbal dapat meningkatkan proses metabolisme ikan
sehingga sari makanan terserap sempurna membentuk daging.
2. Daging ikan yang
hasilkan jauh lebih gurih, berserat halus, tidak anyir dan bebas dari
residu.
Ikan yang mendapatkan asupan
obat herbal dagingnya lebih enak dibanding ikan yang mendapat obat-obatan
kimia.
3. Ikan yang secara rutin diberikan ramuan jamu lebih sedikit menghasilkan kotoran dan kotoran
yang dihasilkan Ikan, mempunyai aroma yang kurang berbau dibandingkan dengan Ikan
yang tidak diberikan obat herbal.
4. Meningkatkan bobot Ikan.
Berdasarkan penelitian, Ikan yang diberikan obat herbal secara teratur akan
menghasilkan bobot yang lebih banyak dibandingkan Ikan yang diberi obat
kimiawi.
5. Menurunkan tingkat kematian pada Ikan
6. Menghemat biaya pakan, obat dan vitamin.
Beberapa jenis herbal yang banyak digunakan diantaranya
adalah jahe, kunyit, temulawak, temu ireng, lempuyang, daun sirih, kencur,
bawang putih dan masih banyak lagi. Saat ini ada pakan probiotik sebagai ramuan
bahan herbal yang mempunyai fungsi yang banyak. Diantaranya sebagai hormon
pemacu pertumbuhan, obat antistres, vaksin dan antibiotik. Kunyit berfungsi
sebagai penguat stamina, Sedangkan bawang putih dan daun sirih berfungsi
sebagai obat antibiotik. Temulawak berfungsi sebagai penambah nafsu makan. Gula
merah/ putih berfungsi sebagai meningkatkan daya cerna dan menghambat
pertumbuhan mikroba. Selain itu gula juga bisa menjadi sumber energi bagi Ikan.