Pakan merupakan komponen utama dalam usaha budidaya lele. Pakan yang dikonsumsi
dapat menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup, oleh karena itu pakan
yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan ikan baik jumlah maupun kualitasnya meskipun demikian ada factor lain yang juga mempengaruhi
terhadap efisiensi terhadap
kebutuhan pakan itu sendiri. Kebutuhan pakan dalam budidaya ikan lele merupakan salah satu
faktor utama dimana usaha budidaya
ini akan terus berlanjut atau terhenti sampai disini ! Selain harga pakan pabrikan yang cenderung trus mengalami
kenaikan hampir 3-4 bulan sekali
sementara masih belum seimbang dengan harga ikan lele pasca pemanenan ditingkat para pembudidaya ikan lele
itu sendiri.
Beberapa
faktor yang dapat membantu para pembudidaya
agar dapat mengoptimalkan pemberian
pakan ikan sehingga dapat memperoleh
hasil sesuai dengan target pemanenan.
1. Kualitas Air Kolam
Salah satu cara menjaga
kualitas air kolam ikan lele adalah dengan memberikan pakan yang tepat. Dengan
begitu, pakan akan dikonsumsi dengan baik dan persentase pakan yang tidak
terkonsumsi dan akhirnya
mengendap di dasar kolam tidak terlalu besar. Untuk menjaga kualitas air agar tetap baik tentunya selalu memperhatikan parameter
diantaranya :
- PH air kolam 6,5-8,5 (<6,5
asam memacu pertumbuhan jamur dan bakteri yang bersifat pathogen)
- Suhu adalah 28-32°C
- Oksigen (O2) terlarut adalah 5
mg/L dan amonia adalah 0,2 ppm
2.
Waktu Pemberian Pakan
Pengaturan
jadwal pemberian pakan juga terkait erat dengan masalah
kesehatan dan lingkungan. Pakan yang
diberikan saat ikan lapar tentu akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhannya. Selain
daripada itu agar kondisi lele tetap sehat tentunya diperhatikan waktu pemberian
pakan hal ini akan berpengaruh terhadap :
- tingkat stress pertumbuhan terganggu
- Tingkat respon makan ada yang agresif dan kurang agresif
Dengan pengaturan jadwal pakan yang baik,
dari segi waktu maka hasil panen yang diperoleh bisa lebih optimal.
3. Takaran Pemberian Pakan
Takaran
pemberian pakan idealnya berkisar antara 3-5% berat
tubuhnya/hari, apabila setelah 15 menit pakan diberikan namun masih terlihat
ada pakan yang berada di permukaan, maka harus segera diambil agar tidak
mengendap dan menjadi racun yang mengakibatkan rusaknya kualitas air kolam.
Dengan memperhatikan hal2
tersebut pertumbuhan ikan menjadi stabil dan
penumpukan amoniak dalam air kolam dan dihindari
4. Nutrisi Pakan
Dalam kondisi kesehatan ikan yang tidak fit akibat kurangnya
nutrisi, daya kekebalannya akan menurun.
Sedikit goncangan lingkungan seperti suhu menyebabkan ikan mudah stres dan
sakit. Salah satu yang sangat penting dalam memilih pkan yang tepat
adalah sesuai dengan kebutuhan nutrisi pada ikan yang bersangkutan. Hal ini
perlu diperhatikan karena dapat menentukan terhadap pertumbuhan ikan itu
sendiri. Adapun nutrisi pakan ikan lele yang dibutuhkan pada umumnya dibagi
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
- Masa pertumbuhan benih lele dibutuhkan protein bekisar 38%-40%
- Masa perkembangan ikan lele
dibutuhkan protein bekisar 30%-33%
5.
Pemberian Probiotik
Probiotik dalam budidaya perikanan berperan antara lain untuk
mengatur kondisi mikrobiologi dalam air atau sedimen guna memperbaiki kualitas
air media pemeliharaan ikan sehingga dapat meningkatkan kelangsung hidup dan
pertumbuhan ikan. Probiotik sendiri
adalah makanan tambahan suplemen berupa sel-sel mikroba hidup yang memiliki
pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang mengkonsumsinya melalui
penyeimbangan flora mikroba. Pemberian probiotik
pada pakan berpengaruh pada kecepatan fermentasi pakan tersebut
dalam saluran pencernaan, sehingga membantu proses pencernaan dan penyerapan
sari makanan.
Berdasarkan
pengalaman dilapangan dengan menggunakan probiotik pertumbuhan ikan menjadi
lebih cepat jika dibanding tanpa probiotik. Selain itu tingkat kematian ikan
juga kecil serta daging ikan yang
dipanennya menjadi lebih padat. Dengan probitotik bisa mendapatkan hasil
panen lele dengan kualitas yang baik.
Hal ini di indikasikan dengan pertumbuhan ikan lebih cepat sehingga dapat
segera dipanen, ukuran ikan seragam, dan tidak bau lumpur atau tanah.
(Susilo-Trobos)